Deddy Corbuzier: Kita Disuruh di Rumah Aja, tapi WNA Tetap Masuk Indonesia
Banyak negara menutup diri untuk menghambat penyebaran virus corona Covid-19. Mereka melarang warga negara asing masuk untuk mengurangi penularan.
Indonesia juga telah menerapkan kebijakan serupa. Warga dari sejumlah negara untuk sementara dilarang datang.
Di dalam negeri, masyarakat diimbau melakukan social distancing. Menjaga jarak. Belajar, beker, dan beribadah, semua dilakukan di rumah.
Namun, di tengah penerapan kebijakan itu, presenter Deddy Corbuzier membuat cuitan yang menghebohkan media sosial. Melalui Twitter, dia mengungkap bahwa masih banyak warga negara asing yang datang ke Indonesia.
" Anw....Kita di suruh #dirumahaja tapi WNA masih bisa masuk Indonesia.bandara masih dibuka... Lah.. Gue ke Mall neh!!! (emoji tertawa)," tulis Deddy pada Minggu 29 Maret 2020.
Deddy juga mengunggah tangkapan layar kicauan itu ke Instagram. Sehingga, banyak pengguna media sosial yang turut berkomentar, termasuk sang kekasih, Sabrina Chairunnisa.

" Pagi ini ada pesawat landing dari sing, tokyo... bahkan ada garuda dari amsterdam... MANTAPS," tulis Sabrina lewat akun @sabrinachairunnisa_.
" Kita disuruh karantina lokal... masuk ke suatu daerah dicap ODP.. org asing masuk cuma ditanya suhu sama sehat gak.," tulis akun @enso333.
" Perasaan kemaren ada kabar bahwa WNA dilarang masuk dari berbagai negara ke Indonesia ? Hoax kali ya," komentar akun @rizki.ffauzi.
Baru tiga jam diunggah, posting ini mendapat banyak komentar. Selain itu, juga sudah Like lebih dari 168 ribu pengguna Instagram.
Virus Corona Merebak, Deddy Corbuzier Tutup Tempat Gym
Dream - Deddy Corbuzier mengatakan, pusat kebugarannya ditutup sementara akibat merebaknya virus corona baru di Indonesia. Deddy ingin melakukan pencegahan terhadap penyebaran Covid-19.
" Gue tutup @corbuziergymosbond sejak beberapa hari yang lalu krn mikir ttg kesehatan kita... Krn gym.. Tujuannya adalah untuk menjadi sehat," tulis Deddy Corbuzier di Instagram.
Ayah satu anak ini juga meminta kepada seluruh pemilik usaha tempat kebugaran peduli dengan imbauan pemerintah tentang pencegahan virus corona, salah satunya social distancing. Pria 43 tahun tersebut menyarankan masyarakat untuk melakukan aktivitas olah raga di rumah.
" Tolonglah jangan serakah atau jangan lengah.. Virus ini AIRBORNE.. Mau diapain itu Gym.. Ya gak nolong juga. Tolong stop kampanye.. Yuk Gym supaya kita sehat.. Mencegah corona... GAK ADA YG BISA CEGAH CORONA kecuali kita berhati hati!! Atlet pun bisa kena... So why not we think.. Tetap olahraga.. Di rumah. Love u all," tuturnya.

Unggahan Deddy langsung panen pujian netizen. Menurut mereka, keputusan Deddy sangat baik. " Ahsiapppp...betul sekali....," komentar akun @ariayu81.
" Masih banyak yg buka gym di banten mas dedy, alasannya gym itu sehat.... Padahal penularannya bisa bahaya... Mungkin gym nya butuh bayar cicilan," tulis akun @eka_1317.
" Setuju gw... tp gym dirumah aja wkwkkw," kata akun @sofyanvintage.
Deddy Corbuzier Syok, Jubir Kasus Corona Beber Fakta Mengejutkan Rumah Sakit
Dream - Juru bicara pemerintah dalam penanganan virus corona atau covid-19, Achmad Yurianto mengungkap fakta mengejutkan soal pasien dalam pengawasan (PDP) yang ditolak rumah sakit. Pengakuan itu terungkap pria yang biasa disapa Yuri menjadi bintang tamu podcast konten Youtube milik Deddy Corbuzier.
Sebelumnya Deddy sempat membuat geger sosial media saat mengunggah sebuah video wanita yang mengaku berstatus PDP Covid-19. Pasien itu mengaku tak mendapat perawatan khusus dari pengelola rumah sakit.
Usai diiperlihatkan video tersebut, Yuri mengakui jika masih ada pengelola rumah sakit yang menolak pasien corona. Alasannya mereka ingin menjaga citra RS agar tidak diketahui tengah merawat pasien corona.
" Kita sadari betul bahwa beberapa rumah sakit, dia ingin menjaga citranya jangan sampai ketahuan bahwa mereka sedang merawat pasien COVID-19," kata Jubir penanganan virus corona, Achmad Yurianto, dikutip Dream, Selasa 17 Maret 2020.

Masih menurut Yuri, para pengelola rumah sakit tersebut berusaha betul menjaga citra agar tak diketahui tengah merawat pasien positif virus corona.
" Kalau ketahuan, nanti semua pasien lain nanti nggak mau dateng. This is business," kata Yuri yang disambut ekspresi terkejut Deddy. " Itu yang terjadi. Kalau gitu selamat datang di Indonesia."
Dengan ekspresi terkejut, Deddy Corbuzier menyadari jika upaya pemerintah untuk mencegah penyebaranvirus corona bertambah banyak.
" Waw, wow, berarti kerjaan anda bertambah menjadi banyak dong pak. Itu yang terjadi?" tanya Deddy Corbuzier sambil terheran-heran.
Tak Pernah Sebut Nama Rumah Sakit
Sejak virus corona baru masuk ke Indonesia, Yuri mengatakan banyak rumah sakit yang sebenarnya menolak pasien virus corona. Menyadari ketakutan pengelola rumah sakit, pemerintah memutuskan untuk tidak pernah menyebutkan nama rumah sakit yang merawat pasien corona dalam keterangan pers-nya.
Pemerintah hanya berani mengungkapkan dua nama rumah sakit yang memang sudah ditetapkan sebagai RS rujukan untuk menangani pasien positif corona.
" Itulah mengapa kami dari awal, keras untuk tidak pernah menyebut nama rumah sakit. Kecuali Rumah Sakit Sulianti Saroso dan RS Persahabatan. Karena takdir mereka begitu, menjadi rumah sakit rujukan," kata Yuri.
Deddy kemudian penasaran dengan langkah pengelola rumah sakit yang sengaja menolak pasien corona. Salah satunya adalah ada tidaknya pelanggaran hukum jika rumah sakit menolak pasien corona.

" Ya melanggar. Bolehlah dia tolak pasien dengan reasoning yang jelas. Boleh lah merujuk pasien dengan alasan yang jelas. Bukan kayak pasar, silakan cari sendiri, kami nggak mau nerima," kata Yuri.
" Tapi kan harusnya ketika pasien itu datang ke rumah sakit tersebut harusnya sudah diisolasi dan sebagainya," tanya Deddy lagi.
Rumah Sakit Ajang Bisnis
Yuri menjelaskan pengelola rumah sakit seharusnya tak perlu panik saat menerima pasien yang masuk dalam status PDP Virus Corona. Mereka hanya harus menjalankan standar operasional yang benar dan memberikan rujukan dengan adanya pendampingan.
Dengan menjalankan mekanisme yang sudah ditetapkan, Yuri berharap tidak ada lagi kasus pasien suspect corona merasa kecewa tak mendapat perawatan sehingga menumpahkan kekecewaaanya dengan membuat video dan menyebarkannya di sosial media.
" Paling tidak ada mekanisme yang harus dijalankan. kalau memang akan merujuk maka rujuklah dengan benar sehingga tidak ngomel-ngomel' Saya dibiarkan, saya ditelantarkan kan seperti itu' Ini lah yang menjdi PR besar. Kita tahu rumah sakit itu bukan lagi mengembang fungsi sosial tapi rumah sakit itu bisnis kok sekarang," kata Yuri.
(Sah, Sumber : youtube.com/)
Jubir Kasus Corona Usut Wanita PDP Unggahan Deddy Corbuzier
Dream - Juru bicara penanganan Covid-19, Achmad Yurianto memberikan tanggapannya terkait video unggahan Deddy Corbuzier di akun instagramnya tentang Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Dalam video yang diunggah Deddy, wanita itu mengaku statusnya PDP (pasien dalam pengawasan), tapi tidak mendapatkan pengawasan dari rumah sakit setelah periksa.
Pasien itu mengaku hanya mendapatkan rujukan ke empat rumah sakit besar tanpa adanya pendampingan.

Yuri mengaku belum melihat video yang diunggah Deddy Corbuzier. Jadi Yuri belum bisa memastikan kebenaran dari video yang diunggah itu hoaks atau bukan.
" Saya belum melihat videonya. Kalau itu belum bisa dibuktikan, saya tidak bisa bilang video itu hoax atau bukan kan?" kata Achmad Yurianto saat berbincang dengan Dream, Senin 16 Maret 2020.
Kendati begitu, Yuri akan menindaklanjuti kebenaran kasus itu. Dia siap memeriksa ke rumah sakit terkait pasien PDP yang mengaku tidak mendapatkan pengawasan dari rumah sakit yang disebutkan.

foto : Faizal Fanani/Liputan6.com
" Rumah sakitnya mana? Kita cek pasiennya siapa namanya saja. Kalau ini nggak benar juga ngapain saya komentari?" tuturnya.
Setelah menemukan bukti valid tentang video itu barulah langkah selanjutnya akan dilakukan untuk si pasien.
" Kita buktikan dulu kalau ada buktinya, kita akan tindaklanjuti seperti apa. Makanya ada videonya, nanti ketemu rumah sakit apa? Dia dirawat dimana? kan selesai," imbuhnya.
0 Response to "Deddy Corbuzier: Kita Disuruh di Rumah Aja, tapi WNA Tetap Masuk Indonesia"
Post a Comment